INNA
ANNISA ( 13212735 )
MONICA
SHELLA ( 14212732 )
3EA17
/ KELOMPOK 17
Soal
1. Jelaskan
definisi penalaran dan sebutkan jenisnya, jelaskan!
2. Jelaskan
definisi dari proposisi dan berikan contohnya!
3. Jelaskan
definisi dari silogisme, sebutkan jenisnya dan jelaskan dan beri contoh!
Jawaban
1. Penalaran
adalah proses berpikir manusia untuk menghubung – hubungkan data atau fakta
yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Data atau fakta yang akan dinalar
itu boleh benar dan boleh tidak benar. Bernalar
akan membantu manusia berpikir lurus,
efisien, tepat, dan teratur untuk mendapatkan kebenaran dan menghindari
kekeliruan.
Penalaran
dibagi menjadi 2 yaitu penalaran induktif dan deduktif.
Ø Penalaran
induktif adalah proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena
individual untuk menurunkan suatu kesimpulan ( inferensi ) yang berlaku umum. Dengan kata lain kesimpulan yang diperoleh
tidak lebih khusus daripada pernyataan ( premis ). Ada beberapa bentuk penalaran induktif yatu
generalisasi, analogi, dan hubungan kausal.
Ø Penalaran
deduktif adalah proses berpikir yang bertolak dari prinsip, hukum, putusan yang
berlaku umum untuk suatu hal. Atas prinsip umum tersebut ditarik kesimpulan
tentang sesuatu yang khusus yang merupakan bagian hal / gejala umum diatas. Penalaran
deduktif dapat berupa silogisme dan entimen.
2. Proposisi
adalah kalimat yang mengandung pernyataan tentang hubungan fakta – fakta yang
dapat dinilai benar dan salah. Suatu proposisi mempunyai subjek dan predikat.
Dengan demikian proposisi pasti berbentuk kalimat, tetapi tidak setiap kalimat
dapat digolongkan ke dalam proposisi. Itu berarti bahwa proposisi selalu
merupakan kalimat pernyataan / berita, sebab kalimat Tanya, kalimat perintah,
kalimat harapan tidak dapat dinilai benar atau salah.
Contoh
proposisi :
·
Bahasa adalah sarana penalaran .
·
Indonesia menjadi negara makmur .
·
Sifat kuantitatif matematika
meningkatkan daya prediksi ilmu.
3. Silogisme
adalah proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua pernyataan dan
sebuah kesimpulan. Jenis – jenis
silogisme antara lain :
Ø Silogisme
kategorial, merupakan silogisme yang terjadi dari tiga proposisi. Dua proposisi
merupakan premis dan satu proposisi merupakan simpulan. Premis yang bersifat
umum disebut premis mayor dan premis yang bersifat khusus disebut premis minor.
Contohnya :
Semua manusia
bijaksana.
Semua polisi adalah
manusia.
Jadi, semua polisi bijaksana.
Untuk menghasilkan simpulan harus ada term penengah
sebagai penghubung antara premis mayor dan premis minor. Term penengah pada
silogisme di atas adalah manusia. Term penengah hanya terdapat pada premis,
tidak terdapat pada simpulan. Kalau term penengah tidak ada, maka simpulan
tidak dapat diambil.
Contohnya :
Semua manusia tidak bijaksana.
Semua kera bukan
manusia.
Jadi, ( tidak ada simpulan ).
Ø Silogisme
hipotesis, merupakan silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi
kondisional hipotesis. Kalau premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya
membenarkan konsekuen. Kalau premis minornya menolak anteseden, simpulannya
juga menolak konsekuen.
Contohnya :
Jika besi dipanaskan,
besi akan memuai
Besi dipanaskan.
Jadi, besi memuai.
Jika besi tidak
dipanaskan, besi tidak akan memuai.
Besi tidak dipanaskan.
Jadi, besi tidak akan
memuai.
Ø Silogisme
alternatif, merupakan silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi
alternative. Kalau premis minornya membenarkan salah satu alternative,
simpulannya akan men olak alternative yang lain.
Contohnya :
Dia adalah seorang dokter atau guru.
Dia seorang dokter
Jadi, dia bukan seorang guru.
Ø Entimen,
silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari – hari baik dalam lisan
maupun tulisan. Akan tetapi dalam silogisme ini tidak mempunyai premis mayor
karena premis mayor itu sudah diketahui secara umum. Yang dikemukakan hanya
premis minor dan simpulan.
Contohnya :
Semua sarjana adalah
orang cerdas.
Rina adalah seorang
sarjana.
Jadi, rina adalah orang cerdas.
Dari silogisme ini dapat ditarik
satu entimen, yaitu Rina adalah orang cerdas karena dia adalah seorang
sarjana.
Sumber
:
· Minto Rahayu ( 2007 ). Bahasa Indonesia
di Perguruan Tinggi. From https://books.google.co.id/books?id=krw0HDEejFMC&pg=PA250&dq=buku+bahasa+indonesia+tentang+penalaran&hl=jv&sa=X&ei=4d0DVfP-MM6juQSv4YB4&redir_esc=y#v=onepage&q=buku%20bahasa%20indonesia%20tentang%20penalaran&f=false,
14 Maret 2015
·
Arifin,E.Zaenal & S.Amran Tasai.
2008. Cermat Berbahasa Indonesia untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta : PT Akademia Pressindo