Sabtu, 14 Maret 2015

Tugas Softskill I

INNA ANNISA         ( 13212735 )
MONICA SHELLA   ( 14212732 )
3EA17 / KELOMPOK  17
Soal
1.      Jelaskan definisi penalaran dan sebutkan jenisnya, jelaskan!
2.      Jelaskan definisi dari proposisi dan berikan contohnya!
3.      Jelaskan definisi dari silogisme, sebutkan jenisnya dan jelaskan dan beri contoh!

Jawaban
1.      Penalaran adalah proses berpikir manusia untuk menghubung – hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Data atau fakta yang akan dinalar itu boleh benar dan boleh tidak benar.  Bernalar  akan membantu manusia berpikir lurus, efisien, tepat, dan teratur untuk mendapatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan.  
Penalaran dibagi menjadi 2 yaitu penalaran induktif dan deduktif. 
Ø  Penalaran induktif adalah proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan ( inferensi ) yang berlaku umum.  Dengan kata lain kesimpulan yang diperoleh tidak lebih khusus daripada pernyataan ( premis ).  Ada beberapa bentuk penalaran induktif yatu generalisasi, analogi, dan hubungan kausal.
Ø  Penalaran deduktif adalah proses berpikir yang bertolak dari prinsip, hukum, putusan yang berlaku umum untuk suatu hal. Atas prinsip umum tersebut ditarik kesimpulan tentang sesuatu yang khusus yang merupakan bagian hal / gejala umum diatas. Penalaran deduktif dapat berupa silogisme dan entimen.

2.      Proposisi adalah kalimat yang mengandung pernyataan tentang hubungan fakta – fakta yang dapat dinilai benar dan salah. Suatu proposisi mempunyai subjek dan predikat. Dengan demikian proposisi pasti berbentuk kalimat, tetapi tidak setiap kalimat dapat digolongkan ke dalam proposisi. Itu berarti bahwa proposisi selalu merupakan kalimat pernyataan / berita, sebab kalimat Tanya, kalimat perintah, kalimat harapan tidak dapat dinilai benar atau salah.
Contoh proposisi :
·         Bahasa adalah sarana penalaran .
·         Indonesia menjadi negara makmur .
·         Sifat kuantitatif matematika meningkatkan daya prediksi ilmu.

3.      Silogisme adalah proses penarikan kesimpulan secara deduktif.  Silogisme disusun dari dua pernyataan dan sebuah kesimpulan.  Jenis – jenis silogisme antara lain :
Ø  Silogisme kategorial, merupakan silogisme yang terjadi dari tiga proposisi. Dua proposisi merupakan premis dan satu proposisi merupakan simpulan. Premis yang bersifat umum disebut premis mayor dan premis yang bersifat khusus disebut premis minor.
Contohnya :
Semua manusia bijaksana.
Semua polisi adalah manusia.
Jadi, semua polisi bijaksana.
Untuk menghasilkan simpulan harus ada term penengah sebagai penghubung antara premis mayor dan premis minor. Term penengah pada silogisme di atas adalah manusia. Term penengah hanya terdapat pada premis, tidak terdapat pada simpulan. Kalau term penengah tidak ada, maka simpulan tidak dapat diambil.
Contohnya :
Semua manusia tidak bijaksana.
Semua kera bukan manusia.
Jadi, ( tidak ada simpulan ).

Ø  Silogisme hipotesis, merupakan silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi kondisional hipotesis. Kalau premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Kalau premis minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contohnya :
Jika besi dipanaskan, besi akan memuai
Besi dipanaskan.
Jadi, besi memuai.

Jika besi tidak dipanaskan, besi tidak akan memuai.
Besi tidak dipanaskan.
Jadi, besi tidak akan memuai.

Ø  Silogisme alternatif, merupakan silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternative. Kalau premis minornya membenarkan salah satu alternative, simpulannya akan men olak alternative yang lain.
Contohnya :
Dia  adalah seorang dokter atau guru.
Dia seorang dokter
Jadi, dia bukan seorang guru.

Ø  Entimen, silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari – hari baik dalam lisan maupun tulisan. Akan tetapi dalam silogisme ini tidak mempunyai premis mayor karena premis mayor itu sudah diketahui secara umum. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contohnya :
Semua sarjana adalah orang cerdas.
Rina adalah seorang sarjana.
Jadi, rina adalah orang cerdas.
            Dari silogisme ini dapat ditarik satu entimen, yaitu Rina adalah orang cerdas karena dia adalah seorang sarjana. 
Sumber :
·         Arifin,E.Zaenal & S.Amran Tasai. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : PT Akademia Pressindo